Bireuen, 3 September 2024 - Komunitas penyelam Turtle Diving Club (TDC) kembali menunjukan kepeduliannya terhadap kelestarian laut dengan menggelar kegiatan Pelatihan Program Konservasi Penyu, tepatnya tanggal 3 September, di kawasan Desa Pantai Paku, Kecamatan Jangka, Bireuen.

Sebelum melakukan kegiatan program konservasi penyu anggota TDC melakukan survey di desa Pantai Paku terlebih dahulu, dari hasil survey mereka mengatakan bahwa di desa itu penyu sering bertelur, tapi masyarakat setempat masi sering konsumsi telur penyu dan di perjual belikan, sedangkan penyu adalah hewan yang dilindungi bahkan sekarang hampir terancam punah.

Jadi anggota TDC, berinisiatif untuk membuat "Pelatihan Program Konservasi Penyu" di daerah Bireuen salah satunya agar mencegah punahnya penyu dan bisa juga membantu ekonomi warga setempat.

Kegiatan ini di ikuti oleh 30 sampai 50 orang, proses pelaksanaan kegiatan ini melibatkan warga setempat, pihak universitas, dan camat setempat.

Mereka memberikan edukasi tentang Program Konservasi Penyu, baik itu dari dosen unimal dan alumni mahasiswa perikanan.

“Menurut saya kegiatan ini tidak bisa dibuat satu kali tapi harus berulang kali, karena masyarakat disana itu kalo untuk pendidikan mungkin sampai SD atau SMP aja, jadi untuk kita kasih edukasi itu harus sabar, terus juga untuk bahasa indonesia nya tidak lancar, jadi harus sesama orang satu suku yang sampein.

Masyarakat juga gamau dateng kalo misalnya kita ga ngasi feedback ke orang itu, misalnya kayak konsumsi atau uang gitu.

Jadi kita harus mendekatkan diri secara emosional dulu biar edukasi nya mudah, karena emang tradisi disana makan telur penyu dan ada juga yang konsumsi dagingnya”. ujar Diffya Monica salah satu anggota dari UKM TDC.

TDC berharap pelatihan ini menjadi langkah awal untuk mengubah kebiasaan masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian penyu.

Dengan pendekatan yang tepat, konservasi pun bisa berjalan seiring dengan peningkatan ekonomi warga.